Rabu, 23 Februari 2011

KEMIRI


KEMIRI SUNAN

Sungguh mengejutkan tanaman kemiri sunan. Mengapa tidak? Selain produksi minyak relatif lebih tinggi dari tanaman penghasil bio-diesel lainnya, untuk memproses minyak kasarnya menjadi bio-diesel juga lebih efesien.

Banyak tanaman yang buahnya dapat diolah menghasilkan bio-diesel, seperti kelapa sawit, jarak pagar dsb. Namun keberadaan kemiri sunan sebagai sumber bahan baku bahan bakar nabati adalah sesuatu yang baru. Hampir bisa dikatakan tanaman ini belum dibudidayakan secara intensif. Namun kemiri sunan sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai bahan baku bahan bakar nabati.

Gambar. Buah Tanaman Kemiri Sunan

Tanaman ini banyak tumbuh di pulau Jawa khususnya di wilayah Jawa Barat. Kemiri Sunan banyak dijumpai di Bandung, Sumedang, Majalengka, Garut dan Cirebon. Bahkan di Garut tanaman ini dianggap tanaman keramat, sehingga masyarakat di wilayah tersebut enggan mengambil buahnya. Diperkirakan tanaman masuk ke Indonesia sejak abad ke -19 oleh pedagang asal Cina.

Dari pertanaman Kemiri Sunan setiap 1 ha bisa diperoleh 10 ton minyak kasar/ tahun. Hasil ini jauh lebih tinggi dari kelapa sawit yakni sekitar 6 ton/ha/tahun minyak kasar. Tentu hasil ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jarak pagar.

Hal ini dimungkinkan karena rendemen dari biji kemiri sunan bisa mencapai 50 persen. Menariknya lagi, dari minyak kasar bisa diperoleh 88 persen bio-diesel dan 12 persen Gliserol. Sehingga dapat disimpulkan kemiri sunan relatif cukup efisien sebagai bahan baku bahan bakar nabati. Disamping itu minyak kasar kemiri sunan bisa digunakan untuk memproduksi sabun, briket, pupuk organik, biopestisida, cat, resin, pelumas, kampas, dll
Pacar Cina (Aglaia sp) termasuk dalam jenis tanaman obat. Tanaman obat didefinisikan sebagai tanaman yang daun, batang, buah, bunga, dan akarnya memiliki khasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional.
Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Daerah penyebaran tanaman ini meliputi India, China bagian selatan, Asia Tenggara, Australia bagian utara, dan kepulauan di Samudra Pasifik.
Di Indonesia tumbuhan yang disebut sebagai pacar cina ini tumbuh di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, dan Flores.
Banyak manfaat dari tanaman pacar cina bagi kesehatan, diantaranya :

Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian. Tinggi tanaman ini sekitar 2 - 6 meter, batangnya berkayu, bercabang banyak, dan tangkainya berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam.

Daunnya bersifat majemuk dan menyirip ganjil yang tumbuh berselang-seling dengan anak daun 3 - 5 buah. Anak daun ini bertangkai pendek, berbentuk bundar dengan panjang 3-6 sentimeter (cm), dan lebar 1 - 3,5 m.

Ujung dan pangkal daun meruncing dan permukaannya licin mengilap terutama daun muda. Bagian yang dimanfaatkan biasanya bunga, daun, batang, dan ranting. Bagian bunganya berkhasiat untuk mengatasi beragam gangguan kesehatan. Sebut saja perut kembung, batuk, dan pusing. Adapun daunnya berkhasiat untuk mengobati luka memar, bisul, gangguan menstruasi, bau badan, dan diare.

Untuk pengobatan luar, bagian tanaman tersebut digiling halus lalu dibubuhkan ke tempat yang sakit. Cara membuat obat herbal dari tanaman ini mudah saja. Daun atau bunga direbus, lalu saripatinya diminum. Contohnya untuk mengatasi gangguan menstruasi. Ambil daun pacar cina segar sebanyak satu genggam.

Setelah itu daun dicuci dan direbus dengan dua gelas air matang. Barulah air rebusannya diminum dua kali sehari. Untuk mengatasi gangguan bau badan ambil daun pacar cina segar sebanyak 10 gram dan daun sirih sebanyak tujuh lembar. Cucilah kedua daun tersebut, lalu direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, air rebusan ini disaring kemudian diminum sehari 2 kali, masing-masing pada pagi dan sore hari.

Disamping bermanfaat sebagai obat herbal, tanaman Aglaia sp juga kerap digunakan sebagai bahan pestisida nabati. Dari beberapa laporan menyatakan bahwa efektivitas pestisida nabati setara dengan kemapuan pestisida kimia sintetis.

Yang mampu menekan intensitas serangan hama hingga 80 persen. Aglaia sp mengandung bahan aktif azadirachtin (limonoid) dan ricologoid yang mampu membunuh hama pengganggu tanaman. Senyawa aktif dari tanaman itu mampu menghambat perkembangan dan reproduksi berbagai macam serangga, misalnya wereng dan ulat.

DAUN GEDI

Manfaat Daun Gedi

Abelmoschus manihot


suatu ketika ada orang  yang mengatakan padaku tentang khasiat daun gedi. katanya dapat menyembuhkan penyakit usus buntu. Entah apa yang dikatakan itu benar apa salah, tapi sebenarnya banyak manfaat juga bila kita memanfaatkan daun gedi. Daun gedi adalah daun yang sangat dikenal oleh masyarakat manado. biasanya digunakan sebagai campuran wajib untuk bubur manado. Daun gedi juga kaya akan vitamin A, fe, dan serat yang baik untuk pencernaan. Kolagen dalam daun gedi berkhasiat untuk menjaga kesehatan kulit. dan dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.

KEGUNAAN : Dalam pengobatan Alternatif Herbal
Menurunkan Tekanan darah, makanan.